Bin Idris dan Crayola Eyes merilis vinyl 7″ beberapa bulan sebelumnya dan belum pernah ‘dirayakan’ dengan sebuah pertunjukkan bersama, maka mengapa kita tidak membuat sebuah pertunjukkan?
Karena DRS juga sudah lama tidak berperan aktif dalam mengorganisir sebuah pertunjukkan musik, dengan demikian ini adalah waktu yang tepat untuk sedikit pemanasan.
Tanggal 28 Juli 2018 dengan dukungan dari Orange Cliff Records sebagai label yang menaungi para penampil, kita bisa menyaksikan Tomy Herseta, Bin Idris dan Crayola Eyes di salah satu auditorium kecil terbaik di kota ini; Auditorium IFI Jakarta.
Acara sore itu dibuka oleh Tomy Herseta yang memainkan komposisi sepanjang 30 menit. Set ini didukung visual oleh Raven, seorang seniman visual motion yang nanti juga akan membantu Crayola Eyes. Komposisi sepanjang ini banyak mengingatkan saya pada musik latar film Blade Runner 2049 yang diaransemen oleh Trent Reznor. Mungkin memang terinspirasi atau kebetulan bikin saya ingat saja. Walaupun berisik dan sangat eksperimental namun hampir semua penonton tampak menyimak, termasuk saya.
Setelah puas dengan eksplorasi suara bersama Tomy Herseta, panggung diambil alih oleh Crayola Eyes. Crayola Eyes lansung membuka set dengan lagu “Teaching the Truth” dan enam lagu lainnya. Selalu menarik memang menyaksikan Crayola Eyes dengan tata lampu dan visual yang disusun supaya kita semakin dalam larut dalam suasana psikedelik. Asoi.
Tidak lama setelah Crayola Eyes membereskan panggung, Bin Idris kali ini dibantu oleh Rajin Sihombing sebagai pemain gitar dua. Mereka memainkan lagu-lagu dari rilisan mereka sebelumnya dengan sangat khusyuk, seperti ‘Temaram’, ‘ Rebahan’, dan ‘Anjing Tua’. Sebelum kemudian menutup set dengan lagu “Dalam Wangi”, sebuah lagu tentang lingkungan sekitar rumahnya.