22 tahun dan 7 album, tidak terlalu buruk untuk band yang sibuk serta beranggotakan personel-personel yang tidak kalah sibuknya. Namun demikian, penantian bertahun setelah album Planet Cinta, rasanya bisa terbayar dengan sangat baik di album ini.
Mereka-mereka berkata, kalau album ini seperti kembali ke ruh Naif di era-era awal. Tidak seperti album Planet Cinta yang kelam, album ini lebih cerah. Beberapa berkata ‘lebih ringan’, menurut saya justru album ini sangat kompleks, rumit, dan penuh experimental.
Namun kemahiran Naif dalam mengaransemenlah yang membuatnya lebih mudah dicerna. Ibarat jika dibandingkan dengan makanan, ini adalah masakan kelas atas yang kaya akan rempah dan bumbu segar namun tidak menggunakan MSG; lezat, sehat, dan tentu mudah dicerna.
Salah satu kalimat yang menurut saya penting, terucap oleh mereka adalah “Kita latihan terus bertahun-tahun, maenin lagu-lagu di album ini sampai berasa enak. Baru direkam”. Karena tidak diberi tenggat waktu, namun konsisten, maka album ini rilis disaat yang dianggap pas oleh Naif.
Tanpa promo single, album ini lansung rilis, disertai dengan konser 7 Bidadari Naif yang fenomenal.
Konser ini dibuka dengan parodi cerita Jaka Tarub yang dinarasikan oleh Aziz dan Gilang, kemudian band diperkenalkan oleh MC legendaris Koes Hendratmo.
Setelah salam-salaman dan peluk-pelukan dengan MC, maka lagu pertama “7 Bidadari” pun berkumandang. Saya rasa, semua yang hadir lansung jatuh cinta dengan lagu ini. Sebuah lagu yang diciptakan dengan inspirasi dari legendar Jaka Tarub, namun dimodifikasi sesuai keperluan artistik Naif.
Berturut-turut lagu-lagu dari album ke-7 ini dibawakan, dan hampir semuanya membuat saya ingin segera memutar cakram digital album ini sesegera mungkin.
Setelah kelar set album ke-7. Ada sesi tanya jawab dengan band yang dipandu oleh Vincent, Desta, Aziz Doa Ibu dan Gilang. Sesi tanya jawab berubah menjadi sesi lawak yang bikin satu auditorium keluar air mata gara-gara ketawa terus.
Setelah itu band beristirahat sebentar, sesi lawak dilanjutkan.
Kemudian band kembali dan membawakan single-single terbaik mereka dari album ke 6, 5, 4, dan 3 sebelum bilang kalau konser sudah selesai. Yakeleus,,, album 2 dan 1 kan belum bang.
Seperti sudah diduga, hitung mundur berlanjut dan konser ditutup dengan single Mobil Balap. Single pertama mereka yang membesarkan nama mereka pun dimainkan sebagai pamungkas.