Rio Rahmawan (Morganostic) adalah salah satu finalis Go Ahead Challenge 2016. Bersama rekan satu band yang berpersonilkan Reza Felayati (gitar), Riza Balafif (bass), Mistar (synth), Laukhy Hidayat (gitar), dan Bunz Agsetya (drum) menyuguhkan Modern Progressive Metal ke ranah musik lokal. Memang terbilang baru saat mendengar genre musik yang dibawakan. Tapi apalah gunanya melabelkan genre musik apabila materi biasa aja. Rio adalah perwakilan dari Surabaya yang sudah mengagas band ini sedari tahun 2009. Karena faktor jarak, menghambat proses beredarnya Morganostic di Surabaya. Di kesempatan kali ini, kami berhasil “menculik” dia (Rio) sehabis turun panggung di malam penganugerahan Artwarding Night beberapa pekan lalu. Berbicara Surabaya dan Morganostic yang selengkapnya bisa kalian baca di bawah ini;
Mainin Modern Progressive Metal nggak bikin pusing diri kalian sendiri tuh? Kan katanya musik ribet.
Iya, kita rasanya ngejebak diri sendiri gitu ya? Hahaha cuman kita emang cocoknya di situ. Kita tuh banyak ide, entah kenapa ketemunya di musik itu. Selera masing-masing personil pun beragam, ada yang suka hardcore dan punk. Sebenernya kita nggak menggolongkan. Cuman pas kita rilis ‘To Conceive’ dibilang sama temen-temen media musik kayak kita dibilangnya masuk ke djent. Tapi menurut kita sendiri mungkin lebih mengarah ke metalcore.
Menurut Rio kenapa Surabaya tahun-tahun terakhir band rocknya banyak yang tidur panjang?
Mungkin karna scene’nya kali ya. Kita baru ngebangun lagi, kayak regenerasi band-band baru. Kalo mau ditarik ke era 90’an sepertinya musisi-musisi era itu lost contact dengan generasi yang sekarang. Media-media lokal sana juga mulai merintis juga, contohnya Ronascent. Mungkin mulai lagi dari nol. Dan masuk fase regenerasi pas tahun 2005’an. Mungkin. Atau awal-awal 2000 lah.
Lost contact dalam artian apa nih?
Mungkin menghilang untuk istirahat. Kayak kemarin kita lihat Jamrud kembali lagi ke panggung. Jadi kita kayak buat lingkaran baru aja. Tapi kita tetep respect sama mereka yang berjasa era itu. Kalo ada kesempatan ngobrol mungkin bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dan, Morganostic sendiri udah punya rilisan gak sih dari tahun 2009?
Selama tujuh tahun kita gak ada rilisan. Hahaha. Sebenernya kita itu band kamar. Suka produktif bikin lagu gitu. Kita pernah ngeluarin beberapa demo dan single. Cuman, kita buang. Dan kita nyebarinnya ke temen-temen aja.
Sejauh Morganostic berkarya pernah mengalami bongkar pasang personil?
Iya ada. Gitaris sama drummer kita pernah ganti di tahun 2014.
Jadi, selama tujuh tahun ini kalian ngapain aja? Bakalan merilis sesuatu nggak sih kedepannya?
Mungkin yang disesalkan adalah kita kebanyakan di studio saja. Dari situ kita mulai belajar untuk percaya diri ngeluarin sesuatu. Dan udah merasa klop dengan personil yang sekarang. Dan di tahun 2016 kita sudah merasa siap dan segera merilis EP berisikan lima lagu. Pengen ngeliat antusiasnya di Surabaya atau di Indonesia sekalipun. Kalo dapet apresiasi bagus bakalan keluarin album.
Dan di EP ini kalian akan banyak membahas isu-isu apa nih?
Temanya “Paradoks”. Jadi, sudut pandang yang berbeda dalam memandang suatu objek. Secara garis besar objeknya peperangan. Konflik internasional terkini. Konflik Israel salah satunya. Jaman dulu kita bahas juga seperti Nazi. Terus di Indonesia kita ulas tentang Sumber Daya Alamnya. Ini karena gue ngambil kuliah di pertambangan, terus gue tahu bendera perusahaan-perusahaan oil gas di Indonesia ini banyak dari negara-negara asing. Sedangkan bangsa sendiri sedikit sekali. Padahal kita tuh negara yang kaya. Diusir aja tuh perusahaan-perusahaan asing yang menjarah sumber daya alam kita. Contoh Rusia yang ngebor kilang minyak sampai 12 km jadi kaya. Itu baru dari minyak. Lah di Indonesia banyak banget bukan dari minyak aja.
Merasa kesulitan nggak mencari informasi untuk memproduksi rilisan di Surabaya?
Kayak gitu-gitu sih nggak. Mungkin pilihannya sedikit. Dan kebetulan EP ini segera rilis bulan Desember. Kita mixing & mastering nggak di sini. Di Russia. Jadi cuman ribet ngantri ke percetakannya aja.
Beralih ke elo sebagai finalis GAC. Bisa ungkapin gak perasaannya ke pilih jadi salah satu finalis ajang ini?
Kaget sih, soalnya masih banyak band-band di luar sana yang mempunyai rilisan dan lebih mumpuni.
Apa sih respon pendengar SBY tentang Morganostic sewaktu keterimanya di kompetisi ini?
Mereka support sih. Bantu promosi juga.
Kasih rekomendasi lima band Surabaya dari Rio Morganostic?
The Flinstone, Hey, Mom!, Silampukau, Fraud, terakhir Crucial Conflict yang baru ngeluarin album.
MORE INFO MORGANOSTIC:
http://twitter.com/morganostic
http://soundcloud.com/morganostic
http://morganostic.tumblr.com
http://reverbnation.com/morganostic