Pada tanggal 2 Maret 2015 lalu, CONVERSE Inc mengumumkan peluncuran secara global, “Made by you” – sebuah kampanye untuk merayakan para penggemar Converse yang telah mengekspresikan diri dan kreatifitas mereka dalam sneaker Chuck Taylor All Star selama hampir 100 tahun. Untuk kampanye musim semi 2015, Converse menjelajahi dunia untuk mengumpulkan sneaker Chuck Taylor All Star milik pribadi, masing-masing menceritakan kisah transformasi dari sebuah kanvas kosong menjadi sebuah potret diri dari pemiliknya.
“’Made by you’ dimulai dari keaslian seorang manusia yang sederhana – kita semua ingin menjadi diri sendiri yang sebenarnya dan otentik di dunia ini,” kata Ian Stewart, Vice President dari Global Marketing. “Para penggemar Chuck Taylor adalah orang-orang yang telah membuat Chuck Taylor sebagai ikon dari pengekspresian diri yang kreatif. Sudah waktunya kita merayakan mereka”.
‘Made by you’ adalah perayaan secara global yang menampilkan Converse Chuck Taylor All Star, satu-satunya sneaker yang dapat mendefinisikan diri mereka yang memakainya. Converse telah mengumpulkan koleksi beberapa potret Chuck Taylor All Star, menampilkan keragaman yang luas dan ekspresi diri dari masa lalu dan sekarang bagi mereka yang memilih untuk memakai Chuck Taylor All Star – dari musisi sampai seniman, pemain skate sampai fashionista, mereka yang dikenal sampai yang tidak dikenal oleh masyarakat. Potret mereka menawarkan modernisasi kedalam sebuah dunia unik yang mereka tinggali.
Potret dikumpulkan dari beberapa ikon internasional seperti Patti Smith, Andy Warhol, Futura, Jefferson Hack, Sayo Yoshida, Kate Lanphear dan Glenn O’Brien yang akan ditampilkan bersama potret dari pengguna Chuck Taylor All Star sehari-harinya, dan digunakan dalam pameran dunia yang akan mengubah kota New York, Shanghai sampai Rio menjadi sebuah galeri seni. Selain itu, kampanye ‘Made by you’ terus berusaha untuk menampilkan semangat kreatifitas yang unik dari masyarakat lokal dan cabang kebudayaan lainnya dengan pameran potret lokal untuk merayakan ekspresi diri yang beragam di segala lingkungan dan budaya di seluruh dunia.
Di Indonesia Converse memilih dua ikon yang mewakili karakter mereka yang muda, bebas, penuh kreatifitas dan tidak malu untuk mengespresikan dirinya. Rekti Yoewono vokalis dan gitaris dari salah satu band indie Indonesia dengan genre rock, The S.I.G.I.T yang sangat berpengaruh dalam scene indie Indonesia. Selain itu, dia memiliki hobi bermain skate dan memiliki toko musik di Bandung yang merupakan bukti ekspresi dirinya yang kreatif. Kemudian Poppy Sovia yang dikenal sebagai salah satu aktris muda berprestasi, memulai debutnya pada beberapa film layar lebar seperti “Mengejar Mas – Mas” dan “Slank Gak Ada Matinya”. Selain seni peran, hobi bermusik serta melukis menjadi salah satu media untuknya berkreasi dan mengekspresikan dirinya sebagai anak muda.
‘Made by you’ adalah perayaan sejati dari setiap individu yang kreatif, cerita mereka dan sneaker mereka. Apakah itu dilukis dengan tangan, dipenuhi lumpur atau yang sudah usang dan berlubang, masing-masing potret Chuck Taylor All Star bercerita tentang pribadi yang dalam pada sebuah transformasi dari sneaker putih, hitam, merah atau biru tua menjadi bagian yang luar biasa dari seni. Bagaimanapun juga baik itu yang sudah usang, customized, dimodifikasi atau tetap dijaga dengan bersih, potret sneaker tersebut menunjukkan potensi yang luas dari sebuah kanvas kosong. “Kalau ngomongin sepatu Converse seperti reunian, balik ke era gue SD” ujar Zaky Arifin salah satu seniman yang berkontribusi karya untuk Converse.