Pee Wee Gaskins memulai karir sejak belia sampai para personelnya telah menjadi ayah. Bukan perkara mudah mempertahankan karir musik sampai sejauh ini, apalagi menjaga konsistensi untuk terus berkarya.
Album ‘Mixed Feeling’ adalah bukti konsistensi mereka dalam bermusik dan monumen penanda kalau para personelnya telah beranjak dewasa. Tema-tema dewasa dalam arti sebenarnya karena lagu-lagunya didominasi topik-topik setelah mereka menikah.
Dalam sebuah kesempatan, Dochi mengiyakan hal itu dan bilang:
“Judulnya tu Mixed Feeling karena selain mixed feelings karena diproduce Erix Soekamti bikin lagunya jad ‘soekamti-ish’ (ada 9 lagu dr 13 yg diproduce erix) pemilihan tema lagu juga yang lebih relate ke post-marriage”
Misalnya ‘Be Brave and Carry On’ adalah lagu untuk anak supaya ia tidak takut menghadapi dunia.
Darling, there’s so much in this world
From down here to the sky
Be brave and carry on
Don’t worry I hate to see your heart breaks
‘Cus life’s not always great
Open your eyes for terrible things
And you will be okay
Lalu kegalauan saat hubungan dalam rumah tangga mulai bermasalah juga dituangkan dalam lagu “Tonight”. Karena memang semua rumah tangga pasti akan ada masalah dan semuanya perlu dipikirkan dengan baik.
Take your time and think about it
Don’t rush to decide
Don’t forget to breath and take it slower
Make it out
Peran Erix Soekamti memang terasa di beberapa bagian, terutama dari cara bernyanyi Sansan di lagu-lagu berbahasa Indonesia. Hal ini katanya karena kalau lagi ada kumpul-kumpul Dorks (fans PWG) mereka nyanyinya lagu Endang Soekamti, harusnya lagu Pee Wee Gaskins. Album ini kemudian diproduseri Erix Soekamti adalah bentuk ‘kompromi’ mereka supaya Dorks memainkan lagu Pee Wee Gaskins di gathering berikutnya.
Album ini dipacking dengan berbagai merchandise yang perlu ga perlu sehingga ukurannya jadi sebesar kotak pizza. Cukup bagus untuk dipajang di rumah, terutama kalau kamu fans sejati band ini.
Paket album fisik ini kemudian diluncurkan dalam sebuah konser di MBloc. Dibagi dalam tiga babak yang karena kurang konsentrasi, saya lupa alasan dalam pemilihan masing-masing tema. Tapi kemungkinan melambangkan sebuah perjalanan.
Babak 1 mereka menggunakan celana pendek seragam, babak 2 dengan tampilan jas mereka tampil akustik, kemudian babak 3 dengan stelan kasual hitam-hitam. Mungkin celana pendek melambangkan masa belia, jas melambangkan menjadi dewasa sementara setelan kasual itu simbol kalau usia bisa bertambah muda tapi tidak menghalangi mereka untuk tetap bersenang-senang.
Setiap babak ada penampilan tambahan dari musisi-musisi yang rupanya adalah fans mereka sejak dulu. Di babak kedua misalnya ada Gloria Jessica yang penuh semangat nyanyi “Serotonin” lalu Baskara “.Feast” yang ikut di lagu “Satir/Sarkas” keduanya adalah fans Pee Wee Gaskins sejak awal.
Kemudian konser ditutup dengan “Dari Mata Sang Garuda” sebuah single dari tahun 2011.
Semoga bisa berjumpa lagi di panggung di waktu usia kita semua sudah cocok dipanggil opa atau oma. Saat itu mungkin judul lagunya “Dari Mata yang Katarak”