Pagi hari di tanggal 26 November 2017, jadwal hari itu sudah saya kosongkan. Di sore hari hingga malam adalah untuk berada di The Pallas SCBD untuk menyaksikan band psikedelia asal Perth, Australia yaitu Pond.
Sempat dibuat kaget dan bingung karena ternyata saya membaca announcement yang menyatakan bahwa Sonic Live Asia selaku promotor acara memutuskan untuk memindahkan tempat berlangsungnya showcase menjadi di Rossi Musik Fatmawati. Saya dan beberapa teman yang sudah janjian untuk menonton itu cukup kalang kabut juga dibuatnya mengingat Rossi Musik Fatmawati adalah gedung tua dan untuk Pond kami kurang yakin. Sempat terucap via group di instant messenger teman saya bilang:
“Hah gila aja beneran pindah ke Rossi, gue takut runtuh haha.. ”
Selang beberapa jam kemudian muncul lagi announcement yang menyatakan bahwa showcase tetap
dilaksanakan di The Pallas SCBD dan venue tidak jadi pindah.
Di pagi hari kami sempat dibingingungkan dengan hal itu. Namun tidak kami ambil pusing, the point is malam hari jadwal untuk menonton Pond sudah diamankan.
Saya tiba di venue sekitar pukul. 20.30 agak telat memang ketika saya tiba di depan panggung. Feast sedang mengumandangkan lagu “Kelelawar Malam”. Tanpa ambil pusing saya dan beberapa temanpun langsung membaur bersama penonton lainnya menikmati penampilan band pembuka. “Sectumsempra” dan “Fastest Man Alive” setidaknya tiga lagu tersebut yang saya sempat nikmati dari Feast di malam itu.
“Kira-kira bakal lagu dari album mana yak yang banyak dibawain”
“The Weather-lah kan ini konser tur-nya..”
“Pono Hobo Rocket sih.. Kangen gua”
Percakapan diatas adalah sedikit perbincangan yang terjadi ketika beberapa para penonton mengobrol di depan panggung sembari menunggu penampilan Pond. Satu persatu personel Pond menempati singasananya disambut oleh teriakan para penggemar. Setidaknya yang saya tidak salah ingat “3000 Megatons”, “Sweep Me off My Feet”, “Elvis Flamin’ Star”, “Waiting Around for Grace”, “Zen Automaton”, “Paint Me Silver”, “All I Want for Xmas”, “Edge of The World”, “Giant Tortoise”, “The Weather” dan “Space”. Kami sempat masih menunggu Pond karena masih ada satu lagu yang saya pribadi nanti-nantikan yaitu “Colder Than Ice” namun rupanya “Space” adalah salam perpisahan dari band psikedelia asal Perth yang diproduseri oleh Kevin Parker ini. Konser yang terlalu singkat menurut saya pribadi soal rasa saya tidak bisa mendeskripsikannya yang pasti saya cukup merasa senang karena berkesempatan menyaksikan salah satu bucketlist pribadi di list band favorit.
Tulisan : Intan Zariska Daniyanti
Foto : Sancoyo Purnomo