Tantangan terberat dalam menjadi sebuah band repertoire nya didominasi oleh lagu-lagu instrumental adalah memastikan apa yang dimainkan tidak terdengar membosankan dari awal sampai akhir. Tantangan ini yang kini sedang dijalani dan wajib untuk ditaklukkan oleh Silent Scenery, kuartet pop berisikan empat pemuda segar asal Malaysia.
Silent Scenery adalah Kit (gitar), Ivan (gitar), dan Seikan (gitar). Tiga materi yang mereka kirim ke DRS cukuplah menarik, terutama bagi saya yang buta akan skena musik Malaysia. “Tale of A Wooden Door” misalnya, dibuka dengan drumming ala barisan marching band dengan isian gitar mengawang. Mendengar lagu ini, mungkin anda tidak akan menyangka bahwa penciptanya adalah sebuah band dari Malaysia. Petikan gitar di awal lagu ini juga mengingatkan saya pada salah satu intro lagu milik Peterpan, entah apa judulnya.
”Stop Motion & Fragments” menawarkan adonan yang lebih beraneka ragam dari lagu sebelumnya, termasuk dengan bebunyian elektronik yang muncul pada beberapa bagian lagu secara tidak terduga. Sedangkan “Twilight Pulse” , adalah satu-satunya lagu yang menggeber sejak awal, tenang di tenang, kemudian menaikkan tensi kembali menjelang akhir lagu.
Lagu-lagu mereka yang sampai ke redaksi berhasil membangun keyakinan kembali dalam menemukan musik-musik ‘postrock’ yang tidak sekedar instrumental.
(risyad tabattala)
Wooohoooo!! Silent Scenery!!! love them! 😀 cool website as well http://www.silentscenery.com! 🙂