[download id=”403″]
Suatu hari sebuah pesan masuk dari seorang kawan bernama panggilan Gagi; “Bang, untuk merayakan hari anak kita bikin kompilasi lagu anak-anak yo”. Saya yang masih ngantuk-ngantuk sedikit heran dengan pesan yang terbaca di gadget, karena masih ingin melanjutkan istirahat sayapun menuliskan “Ayo”.
Beberapa waktu kemudian saya baca lagi pesan tersebut, lalu berdiskusi sebentar dengan Kang Gagi ini mengenai konsep-konsep kompilasi dan band apa aja yang diajak kemudian dalam waktu beberapa minggu saja, band-band keren dan penuh semangat ini sudah meracuni kepala saya dengan melodi-melodi indah hasil rekonstruksi ingatan masa kecil tentang lagu-lagu riang gembira ini.
Hey Stereo yang membuat lagu “Layang-layang” menjadi anthem electro, Bertiga yang membuat lagu “Oh Ibu dan Ayah” menjadi berdistorsi, Cardio membuat versi indie-rock dari “Bintang Kejora”, Teman Sebangku memperkenalkan lagu “Si Tangan” dengan suara yang lucu diiringi petikan gitar dan suara burung, Nada Fiksi membuat versi “Bintang Kejora” menjadi lebih kontemplatif dan ditutup dengan Glory Of Love dan gaya lo-fi dari “Helly”.
Silahkan kamu nikmati sendiri semua lagu-lagu diatas, dan kalau mau diperdengarkan ke anak atau keponakan atau cucu boleh juga.
Dibawah ini pesan dari Gagi selaku produser.
Hei kawan kawan DRS !
Dalam rangka tanggal 23 Juli 2011 kemarin adalah hari anak nasional jadi teringat nih kawan ,
pernah suatu hari gw sedang melewati sebuah TK di kota Bandung dan hap ! Langkah jalan gw terhenti karena tidak sengaja mendengar juga melihat kepolosan sekumpulan anak – anak TK itu bernyanyi. Begitu lepas ekspresinya , begitu polosnya anak – anak bernyanyi agaknya sih menghibur perasaan gw yang saat itu lagi dikejar deadline kampus juga kerjaan . Tapi , begitu gw mendengar sebuah pencitraan orang dewasa dalam lagu yang mereka nyanyikan , kok gw jadi prihatin yah ? Kasian rasanya tidak pantas saja di usia mereka yang masih bisa disebutkan oleh lima jari kita ini sudah mengkonsumsi lagu seperti itu dan boleh jadi nih , itu bisa mengganggu perkembangan jiwanya kan. Hmmmm , apa sekarang tidak ada sosok artis yang bisa menjadi idola anak – anak ya ? Kalau zaman gw kecil dulu itu ada Trio Kwek Kwek , Meisy , Eno Lerian , Sherina , Joshua dan masih banyak lagi , nah kalau sekarang ?
Dooh kemana perginya industri musik anak – anak ? Apa tidak ada yang melirik peluang itu lagi ? Atau memang sudah tidak laku dipasaran ? Ya dari pada mikir terus ga maju – maju lebih baik bertindak sesuatu deh !
TRADAAAA !! DRS “ 1 + 1 = vol. 4 “ sebuah usaha kecil yang mudah – mudahan ada yang terketuk pintu hatinya untuk mau menghidupkan kembali industri musik anak – anak . Kenapa judulnya 1+1=4 ? Yap , begini loh kawan – kawan semua orang yang pernah duduk dibangku TK pasti pernah belajar berhitung dengan cara bernyanyi “ satu ditambah satu sama dengan duaaa “ , eh tapi ini 1 + 1 = 4 salah dong ? Hehe tenang , 4 itu maksudnya adalah ini edisi yang ke-4 dan juga sekaligus menggambarkan sisi kepolosan anak – anak yang tanpa beban bisa saja bilang 1 + 1 = 4 atau 3 atau ya sesuka hati mereka . Oh ya , itu juga menggambarkan kepolosan dalam hal sound kompilasi ini. Karena gw tidak mau merepotkan band yang sudah secara sukarela mengaransemen ulang lagu anak – anak ini untuk mengeluarkan biaya produksi EKSTRA jadi walhasil kualitas soundnya juga polos – polos saja seperti anak – anak bhahaha . Oits ! Tapi jangan salah dibalik kepolosan band yang tergabung dalam “ 1 + 1 = Vol. 4 “ kalau kawan – kawan cek band page mereka di social media , rupanya mereka berbahaya juga loh . Ya wes mba’e mas’e monggo ya dinikmati saja DRS “ 1 + 1 = Vol. 4” nya , cheers : D !!
Best Regard
Gagi Aria Alembana Fatkhurahman ( twitter @Gagiaria )